“Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya atas kalian selain dari raja yang jelek (zalim) dan ilmu yang tidak diamalkan.” (Sufyan bin ‘Uyainah)
Berbicara tentang luasnya keutamaan dan pentingnya ilmu rasanya tidak ada seorangpun yang akan menyanggahnya, baik itu ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Di dalam agama Islam sendiri kedudukan ilmu sangatlah mulia, dan mempelajarinya adalah kewajiban.
Di samping agungnya keutamaan ilmu tersebut, ia tidak akan berarti jika tidak diiringi dengan amalan. Apabila ilmu itu adalah ilmu dunia, maka tidak akan mendatangkan manfaat sedikitpun dalam kehidupannya. Dan apabila ilmu itu adalah ilmu akhirat, maka tidak ada sesuatu yang bisa dihasilkan selain bertambahnya kesombongan dan kemudharatan, baik di dunia maupun di akhirat.
Diriwayatkan dari Abu Barzah Al-Aslami, Rasulullah Saw bersabda:
لا تزول قدم عبد يوم القيامة حتى يسأل عن عمره فيما أفناه و عن علمه فيم فعل وعن ماله من أين اكتسبه و فيم أنفقه و عن جسمه فيم أبلاه.
“Tidak akan bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari kiamat hingga ditanya tentang umurnya untuk apa ia gunakan, tentang ilmunya untuk apa ia amalkan, tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan utuk apa ia gunakan, dan tentang badannya untuk apa dia gunakan.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Isa berkata, “ hadis ini hasan sahih.”)
Malik bin Dinar berkata:
اذا تعلم العبد العلم ليعمل به كسره علمه و اذا تعلم العلم لغير العمل به زاده فخرا
“Jika seorang hamba mempelajari suatu ilmu dengan tujuan untuk diamalkan, maka ilmu itu akan membuatnya semakin merunduk. Namun jika seseorang mempelajari ilmu bukan untuk diamalkan, maka itu hanya akan membuatnya semakin berbangga diri (sombong).”
Wahb bin Munabbih berkata:
مثل من تعلم علما لا يعمل به كمثل طبيب معه دواء لا يتداوى به
“Permisalan orang yang memiliki ilmu tapi dia tidak mengamalkannya adalah seperti seorang dokter yang memiliki obat namun ia tidak berobat dengannya.”
Dari sabda Nabi Saw dan perkataan ulama salaf di atas, bisa kita pahami pentingnya pengamalan terhadap ilmu. Dalam ilmu dunia saja, bisa dibayangkan berapa banyak kemunduran dan kerusakan yang akan terjadi apabila tidak ada yang mau mengamalkan dan mengembangkan ilmunya. Tidak akan ada observasi dan penelitian, sehingga tidak akan ada kemajuan dan perkembangan baik dari segi kesehatan, teknologi, transportasi dan yang lainnya.
Terlebih lagi apabila ilmu itu adalah ilmu akhirat yang notabene adalah kewajiban utama seorang muslim, berapa banyak kerusakan yang akan ditimbulkan apabila pengamalannya “nol”.
Karenanya, teruslah berusaha untuk mengamalkan ilmu yang telah dipelajari. Jangan khawatir ilmunya akan habis. Justru dengan mengamalkan ilmu akan turut membuka tabir ilmu-ilmu lain yang belum diketahui. Abdul Wahid bin Zaid berkata, “barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang telah ia pelajari, maka Allah akan membuka untuknya hal (ilmu) yang sebelumnya ia tidak ketahui.”
Oleh: Ahmad Akbar Hakiki, Lc
